Tuesday, March 20, 2018

Mereka Tak Sekadar Kupu kupu

Plain Tiger

Blue Pansy, Common Jay, Great Eggfly, Plain Tiger, Common Sailor, Bamboo Tree Brown, Tailed Jay, Lemon Emigrant, Purple Sapphire, Painted Lady, Pea Blue... Familiar ga sama nama-nama tersebut?

Well... mereka adalah nama-nama populer dari berbagai jenis kupu-kupu. Yups, semuanya dalam bahasa Inggris, padahal semua kupu-kupu yang di atas bisa kita temui di sini di Indonesia.

Ada penamaan yang dalam bahasa Indonesia ga sih? Setiap kita melihat kupu-kupu mau itu warna kuning, putih, biru, hijau, hitam maupun merah, hanya satu kata yang terucap, yaaaa kupu-kupu aja.

Hei lihat ada kupu-kupu!

Untuk keperluan ilmiah sudah pasti setiap jenis kupu-kupu ada nama latinnya, yang semuanya sulit diucapkan dan diingat. Lucu juga kan pada saat kita melihat kupu-kupu kita mengucapkan,

Hei lihat ada Hypolimnas bolina!

Hahahaaa repot ya.

Great Eggfly (Hypolimnas bolina)

Sebenarnya penamaan dalam bahasa Indonesia juga ada loh, namun untuk keseharian sudah sangat jarang digunakan. Cukup kupu-kupu saja. Setelah googling sana sini saya menemukan beberapa nama populer kupu-kupu dalam bahasa Indonesia, seperti Kupu-kupu Sayap Renda, Kupu-kupu Raja, Kupu-kupu Sayap Burung, Kupu-kupu Burung Hantu, Kupu-kupu Daun Mati, dan yang lainnya.

Kupu-kupu Sayap Renda (Plain Lacewing)

Kupu-kupu Sayang Burung (Common Birdwing)

Oya tahukah kamu, kalau orang-orang di luar negeri sana, dalam kesehariannya mereka menyebut nama kupu-kupu secara langsung, tidak perlu menyertakan embel-embel 'butterfly' lagi, seperti Blue Pansy 'saja'. Painted Lady 'saja', Monarch 'saja',

Blue Pansy

Painted Lady

Harapannya sih kita bisa mengenal lebih banyak jenis kupu-kupu yang kenyataannya memang sangat beragam, minimal kenal dengan nama mereka dan tidak menyebut mereka dengan kupu-kupu saja karena mereka tak sekadar kupu-kupu.

Tailed Jay
Next artikel saya akan share beragam kupu-kupu yang pernah saya jumpai dan saya potret di seputaran Bandung dan Lembang. Stay tuned..

All photos taken by me. Feel free to enjoy my pictures on my instagram @ritacrochetgirl .

Wednesday, March 7, 2018

Motret Bunga Yuks



Hallo semua...

Pada kesempatan kali ini saya ingin sharing pengalaman saya memotret bunga-bungaan dengan style ala ala saya heheee. Sebenarnya memotret bunga itu bagi saya sangat mengintimidasi. Dulu saya bahkan pernah menolak untuk memotret bunga kecuali jika ada hewan-hewan lucu yang lagi nongkrong di bunga-bunga tersebut. Karena itulah saya tertarik untuk mendalami photography makro karena ukuran hewan-hewan tersebut yang sangat kecil.

Tapi untuk artikel kali ini, saya akan fokus membahas cara saya memotret bunga tanpa aksesoris hewan-hewan kecil tersebut. Seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa memotret bunga itu sangat mengintimidasi, itu memang benar adanya hihiii. Alasannya karena secara alami bunga-bunga itu diciptakan sangat sempurna kecantikannya oleh Allah SWT sehingga kita bisa menikmatinya  dengan mata kita. Nah kecantikan bunga-bunga ini memang sangat mudah untuk ditangkap oleh mata kita tapi belum tentu bisa dicapture dengan baik oleh kamera.

Setelah sekian lama saya mengejar hewan-hewan untuk dimakro, saya merasa sedikit bosan dan ingin menantang diri saya untuk memotret objek yang berbeda. Sejujurnya saya banyak terinspirasi dari teman-teman instagram dari Jepang dan Eropa yang mampu memproduksi photo-photo bunga yang indah bak lukisan (lebay dikit).

Gear – Harus Mahalkah?
Pertama kali saya memotret bunga, saya menggunakan kamera prosumer superzoom (karena dulu memang cuma punya kamera itu dan hape android... kesian ya). Dan ternyata hasilnya tidak mengecewakan kok. Berikut contoh photonya.



Kamera : Canon PowerShot SX 40 HS
Focal Length : 150.5 mm
Aperture : 5.8
Exposure time : 1/80
ISO : 200


Kamera : Canon PowerShot SX 40 HS
Focal Length : 150.5 mm
Aperture : 5.8
Exposure time : 1/320
ISO : 100
Bunga : Zinnia




Kamera : Canon PowerShot SX 40 HS
Focal Length : 98.233 mm
Aperture : 5.8
Exposure time : 1/125
ISO : 200
Bunga : Salvia Blue

Pada saat saya ingin naik kelas (pengen punya dslr ceritanya), saya cari tau lensa apa yang sekiranya cocok buat memotret bunga. Saya tidak berencana sama sekali untuk membeli lensa makro karena saya merasa belum membutuhkan lensa yang mahal untuk menyalurkan hobi photography saya (padahal memang karena ga punya duit tuuuu huhuhuuu). Pilihan pertama saya adalah lensa fix canon 50mm f1.8 karena yaaaaa mampunya beli lensa itu (curhat heheee).

Well well ternyata hasilnya pun sangat sangat tak mengecewakan (happy pisanlah saya ceritanya sampe-sampe tiap wiken menyambangi sebuah kebun bunga di Lembang yang sebenarnya cukup mahal ongkos masuknya kalo nenteng kamera mah, curhat lagi). Berikut beberapa hasil jepretan dengan menggunakan lensa canon 50mm f1.8.

Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/160
ISO : 100
Bunga : Pink Daisy

Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/200
ISO : 100
Bunga : Thunbergia mysorensis




Tips
Berikut beberapa tips memotret bunga berdasarkan pengalaman saya yang sebenarnya belum lama-lama amat bergaul di dunia photography.

  • Pilihlah waktu yang tepat. Waktu favorit saya adalah sore hari pada saat cahaya matahari sedang kuning memukau, dan jika beruntung kita pun bisa memotret bunga berlatarbelakang matahari yang akan terbenam. Pagi hari juga waktu yang bagus untuk hunting buat mereka yang suka bangun pagi tentunya, ya gak... Dan jangan remehkan guyuran hujan, karena terkadang selesai hujan matahari bersinar dengan manis sehingga kita dapat mengkombinasikan cahaya dan water droplet untuk menghasilkan image dengan bokeh yang dramatis.


Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/3200
ISO : 100
Bunga : Water lily (Teratai)
Waktu pemotretan : Pagi hari


Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/640
ISO : 100
Bunga : Clasping Coneflower
Waktu pemotretan : Sore hari




Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/1600
ISO : 100
Bunga : Pink Daisy
Waktu pemotretan : Sore hari setelah hujan


  • Untuk menghasilkan image dengan dof yang sempit (ini adalah jenis photo favorit saya) gunakanlah lensa dengan aperture yang besar. Manfaatkan background dan foreground di sekeliling objek utama, nah dengan menggunakan aperture besar background dan foreground akan terlihat lebih halus namun konsekuensinya fokus menjadi lebih sempit sehingga lebih sulit untuk mempertahankan fokus apalagi buat teman-teman yang tangannya suka tremor (usahakan perut ga kosong untuk mengurangi tremor heheee... perut kenyang tangan pasti lebih steady).
Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/200
ISO : 100
Bunga : Pink Lantana
Waktu pemotretan : Sore hari


Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/640
ISO : 100
Bunga : Angelonia
Waktu pemotretan : Sore hari


  • Jangan lupa mengatur komposisi sebelum jepret. Karena bunga ga punya sayap dan kaki, kita punya waktu yang banyak untuk memikirkan komposisi, tul ga... pokoknya jangan buru-buru ngeklik. Jepret sebanyak-banyaknya dari berbagai angle dan perspektif.
Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/400
ISO : 400
Bunga : Sunflower
Waktu pemotretan : Sore hari
  • Jangan lupa setting white balance yang sesuai dengan kondisi pencahayaan pada saat kita memotret, dan juga pemilihan metering yang tepat. Jangan terpaku dengan satu macam settingan saja, sering-seringlah merubah settingan kamera agar kita bisa menghasilkan photo yang beragam sehingga bisa memutuskan photo yang paling kita sukai.
Kamera : Canon 700D
Focal Length : 50.0 mm
Aperture : 1.8
Exposure time : 1/800
ISO : 100
Bunga : Pink Cosmos
Waktu pemotretan : Sebelum sunset



Intinya teman-teman, kita ga usah gusar kalo ga punya gear yang wah agar bisa menghasilkan photo bunga yang indah. Kita bisa menggunakan gear apapun yang kita miliki (minjem ato nyewa sah-sah aja kok) yang penting mah keep exploring aja, trial and error itu penting banget untuk memperkaya pengalaman, jangan terpaku sama teori-teori photography karena pada akhirnya keadaan and ambiance saat kita memotret itu sangat menentukan settingan kamera kita (ini sih pendapat pribadi saya berdasarkan pengalaman, mungkin photographer yang lebih berpengalaman punya pendapat berbeda).

Foto dengan Lensa Mahal : Apakah lebih keren?
Berikut saya share juga photo-photo bunga yang dicapture menggunakan lensa-lensa lain, modal minjem dan nyewa hihiiii.

Kamera : Canon 700D
Lensa : Canon EF 100 mm f/2.8 L IS macro
Focal Length : 100.0 mm
Aperture : 2.8
Exposure time : 1/125
ISO : 100
Bunga : Mexican Bush Sage

Kamera : Canon 700D
Lensa : Tamron SP 60 mm f/2 macro Di II
Focal Length : 60.0 mm
Aperture : 2.0
Exposure time : 1/1250
ISO : 100

Kamera : Canon 700D
Lensa : Canon EF 135 mm f/2.0 L
Focal Length : 135.0 mm
Aperture : 2.0
Exposure time : 1/320
ISO : 100
Bunga : Pink Cosmos

Kamera : Canon 700D
Lensa : Canon EF-S 18-135 mm   f/3.5 – 5.6 IS
Focal Length : 135.0 mm
Aperture : 5.6
Exposure time : 1/320
ISO : 200
Bunga : Yellow Cosmos

Kamera : Canon 700D
Lensa : Canon EF 135 mm f/2.8 soft focus
Focal Length : 135.0 mm
Aperture : 2.8
Exposure time : 1/200
ISO : 200
Bunga : Yellow Coneflower  

Selamat berkarya :)

PS) You can check the entire collections on my instagram @ritacrochetgirl